A. SEJARAH
Tim
ilmuwan dari John Innes Centre, Norwich, berhasil menciptakan jenis tomat
varian baru hasil kombinasi dengan gen-gen dari bunga snapdragon atau Antirrhinum
majus,
Seperti dilaporkan jurnal, Nature Biotechnology.
Dalam riset terbarunya, tomat hasil rekayasa
genetika ini telah diujicoba pada tikus di laboratorium. Hasilnya,
kelompok tikus pengidap kanker yang diberikan tomat ungu mampu bertahan hidup
lebih lama secara signifikan dibandingkan kelompok tikus dengan diet standar,
baik yang diberi atau tanpa diberi tomat biasa.
B.
TUJUAN
Tujuan
pemuliaann tomat ungu adalah untuk mendapatkan buah yang memiliki kandungan
anthocyanin untuk mencegah kanker dengan harga yang lebih murah, Athocyanin
banyak terdapat pada berbagai jenis berry. Semakin gelap warna berry, semakin
tinggi pula kandungan athocyaninnya
sedangkan harga buah berry lebih mahal dibandingkan buah tomat
C. TAHAPAN/METODE
Tahapan rekayasa genetika tomat ungu adalah sebagai
berikut[1]
a)bunga
snapdragon mempunyai gen antocyanin. Gen ini dipindahkan dari
kromosom di dalam bunga
snapdragon.
b) DNA athocyanin ini kemudian disisipkan pada DNA bakteri
Escherichia coli yang disebut plasmid. DNA hibrid ini, yang merupakan kombinasi
dari dua DNA berbeda disebut sebagai DNA rekombinan. c) DNA
rekombinan yang mengandung gen athocyanin ini kemudian ditanam kembali pada
bakteri Escherichia coli.
d) Bakteri tersebut memproduksi kopian dari DNA rekombinan
dalam jumlah yang sangat banyak.
e) Tahap selanjutnya diawali dengan isolasi DNA sel tomat
terlebih dahulu yang dilakukan dengan cara menghaluskan batang tomat dalam
nitrogen cair untuk melepaskan isi sel. Isi sel tersebut kemudian
ditempatkan dalam tabung reaksi, lalu disentrifugasi. Selama sentrifugasi, isi
sel terpisah ke dalam dua lapisan dimana salah satunya adalah lapisan DNA.
Lapisan ini kemudian dipisahkan dari tabung, kemudian ditambahkan enzim
restriksi, yaitu ECO R1 yang berfungsi memotong di lokasi DNA yang spesifik. f) Sel
tanaman tomat diinfeksi dengan bakteri tersebut. Setelah itu ditambahkan enzim
ligase ke dalam DNA tomat dan plasmid untuk menyambungkan DNA, sehingga dapat
lengket. Hasilnya, gen athocyanin
pada plasmid yang terdapat pada bakteri bergabung dengan DNA sel tanaman
tomat. g) Sel
tanaman tomat kemudian ditempatkan pada media tumbuh yang berupa cawan petri
yang mengandung media nutrien selektif. h) Bibit tomat
mulai ditanam.
i) Tanaman tomat hasil rekayasa genetika mengandung satu
kopian gen athocyanin dari bunga
snapdragon pada setiap selnya.
D. HASIL
Tomat
ungu secara fisik terlihat kulit buah yang berwarna ungu kehitam-hitaman, biji berwarna
ungu, mengandung banyak
pigmen antioksidan disebut anthocyanin yang berperan penting menghalau tumor
dan kanker
0 komentar:
Posting Komentar